Pages

Assalamualaykum

Kuda Berlari

Photobucket

Minggu, 04 September 2011

Biarkanlah Pahit Menyertai


Seringkali kita salah memahami sebuah Kritikan, terkadang pula Kritikan itu kita anggap sebagai suatu penghinaan terhadap karya kita, Ketidak puasan terhadap karya kita dan bentuk negative-negative lainnya.
Suatu misal " seorang sedang membuat karya tulis berupa puisi, lalu ada seorang yang mengatakan:"
Karyamu kurang sempurna.... atau karyamu masih terlalu buruk...
Sungguh, benturan yg sangat keras telah menghantam hati kita, saat seorang sedang menilai buruk karya kita. dan kita tak bisa pungkiri bahwa kesakitan itu telah menyelimuti kita.....
dan membuat luka dalam hati kita, sehingga kita terkadang tidak bisa menerima kritikan tersebut...
dan... timbulah sifat dengki,..

Padahal, Kritikan itu laksana penyempurna terhadap suatu karya, bukan bentuk penghinaan atau pelecehan...
bagaimana kita tahu kekurangan karya kita bila tidak ada orang yang memberi tahu kita tentang kekurangan itu???
Bagaimana kita bisa menyempurnakan karya kita bila kita tidak tahu dimana kekurangan karya kita???

Memang benar, Kritikan rasanya pahit, namun pahitnya bukan pahit racun melainkan pahitnya sebuah Obat, yang namanya Obat itu bersifat menyembuhkan dan mengobati. walaupun rasanya pahit tapi itu baik bagi kesehatan kita, lain halnya dengan sebuah Manisan, apabila kita banyak memakan manisan maka akan berdampak sebuah penyakit....
Oleh karena itu sesuatu yang menyakitkan belum tentu buruk untuk masa depan, dan sesuatu yang menyenangkan juga belum tentu baik bagi masa depan. Sesuatu yang kita anggap menyenangkan kadang justru menyengsarakan, dan sesuatu yang kita anggap menyakitkan malah berdampak sebuah kebaikan bagi kita........

Lain halnya dengan "Pujian", kadang Pujian itu bisa menyemangati dan kadang pula Pujian juga bisa membuat pelaku menjadi sombong dan hasil karyanya tidak maksimal..... 
Yang pertama adalah Pujian yang dilarang sebagaimana sabda Rasulullah shallahu alayhi wa sallam:"


Rasulullah shallahu alayhi wsallam bersabda :" Berhati-hatilah dalam memuji (menyanjung-nyanjung), sesungguhnya itu adalah penyembelihan. [HR.Bukhari]
dan

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian saling hasut, saling najsy ( memuji barang dagangan secara berlebihan), [HR.Muslim]

dan juga


Abu Bakar radiyallahu anhu berkata: Seorang lelaki  memuji orang lain di hadapan Nabi shallahu alyhi wassallam. maka beliau bersabda: Celaka kamu! Kamu telah memenggal leher temanmu, kamu telah memenggal leher temanmu! Beliau mengucapkannya berulang-ulang. Apabila seorang di antara kamu terpaksa harus memuji emannya, hendaklah ia berkata: Aku mengetahui kebaikan si Fulan namun Allah lebih mengetahui keadaannya, dan aku tidak memberikan kesaksian kepada siapa pun yang aku ketahui di hadapan Allah karena Allah lebih mengetahui keadaannya yang sebenarnya. [HR.Muslim No.5319]

 
Jadi yang dilarang adalah Pujian seorang manusia secara berlebihan terhadap kawannya...
Pujian boleh-boleh saja asalkan tidak berlebihan, hanya sekedar buat penyemangat saja."

Jadi... alangkah sebaiknya apabila kita mencari Kritikan dibandingkan mencari pujian karena

Rasulullah shallahu alayhi wasallam bersabda:" Barangsiapa mencari  pujian manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka orang-orang yang memujinya akan berbalik mencelanya. [Ibnu Hibban]

Biarkanlah Kritikan yang pahit itu menyertai kita, karena Kritikan itulah jalan meraih kesuksesan yg sempurna, telanlah Obat itu meskipun pahit karena Kesembuhan yang diberikan Allah itu tergantung Ikhtiar (usaha) kita,

Untuk apa kita dipuji-puji apabila karya kita tetap seperti itu dan tidak ada perubahan,??
yang nantinya akan membuat bosan semua Orang......
Lebih baik kita di kritik walaupun pahit, tapi karya kita tetap baru dan sempurna.. InshaAllah
Wallahu'alam Bi ash-Syawab

~Berhagialah di kritik~
~Sedihlah dipuji~