Pages

Assalamualaykum

Kuda Berlari

Photobucket

Jumat, 09 Maret 2012

Selembar Daun yang Kering

Assalamu'alaikum

Sahabat, ingatkah kita dengan QS.Ali Imron:104...???

Benar, ayat tersebut adalah ayat untuk berdakwah, seruan untuk mengajak manusia berbuat baik dan mencegah perbuatan munkar. namun, tidak sedikit manusia yg mengabaikan ayat tersebut. meskipun berdakwah hukumnya adalah fardhu khifayah namun, perlu kita ketahui bahwa Dakwah tetaplah kewajiban kita. sebagaimana sabda Rasulullah Shallahu 'alayhi wasallam :

Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan tangannya, hendaklah ia mengubahnya dengan lisannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan lisannya, hendaklah ia melakukan dengan hatinya. Itulah iman yang    paling lemah."[ HR.Muslim ]

sejatinya, ketika kita melihat sebuah kemunkaran, maka kewajiban kita untuk mencegahnya dengan melalui tangan (kekuasaan), bila kita bukanlah orang yg berwenang maka kita bisa mencegahnya dengan Lisan (nasehat), menasehatinya dg perkataan yang baik. namun, apabila kita terlalu takut dan malu untuk mencegahnya dg lisan (nasehat), maka kita bisa mencegahnya dg hati (prasangka), dengan mengingkari perbuatan tersebut dan mengutuk perbuatan maksiat tersebut dan tidak membenarkannya namun, itulah selemah-lemahnya iman.





Dakwah adalah hal yang sangat utama bahkan Rasulullah bersabda

Sesungguhnya pemimpin para syuhada' adalah hamzah abdul muntholib dan orang yang menyuruh berbuat baik kepada penguasa lalu penguasa itu membunuhnya [HR.Muslim]

Dengan demikian dakwah adalah hal yang utama, bahkan dalam Kekhilafahan (negara Islam), tidak boleh mengumandangkan Jihad penaklukan terhadap suatu wilayah melainkan sebelumnya ada tahapan dakwah lalu ditentang.

dakwah juga menjadi jalan bagi Rasulullah ketika Rasulullah berjuang menegakkan Islam, bukan dengan kekerasan namun dg dakwah tanpa kekerasan. oleh karena itu sahabat, kita tidak boleh bertindak semaunya ketika kita sedang menyampaikan kebenaran. kecuali ada pertentangan fisik, namun bila kita bisa bersabar maka bersabar itulah yg lebih baik.

Rasulullah tetap sabar dalam dakwahnya dan berpegang teguh pada tariqah-nya (metode)nya yaitu dakwah tanpa kekerasan. bahkan Rasulullah sampai diludah oleh kaum Qurais. dan tidak disangka, Rasulullah tidak membalasnya bahkan menjenguknya ketika kaum itu sedang sakit. Subhanallah, shalawat serta salam semoga tercurahkan untuk beliau pemimpin para Nabi.

Bila kita melihat Shirah Nabawiyah, kita menjumpai sahabat Yasir,'ammar bin yasir (anaknya) dan sumayyah (istrinya), disksa habis-habisan oleh kaum Qurais. bahkan sampai siksa yang sangat berat, namun ketika Rasulullah lewat didepan Sahabat Yasir dan keluarganya, Rasulullah tidak membantunya namun Rasulullah bersabda:" Bersabarlah, wahai keluarga yasir sesungguhnya yang dijanjikan oleh Allah itu surga."

Ketika mendengar berita tersebut, sahabat yasir semakin teguh keimanannya begitu juga dg istrinya.
kejadian ini membuktikan bahwa Dakwah sebelum tegaknya Daulah Khilafah, adalah tuntutan dakwah tanpa kekerasan. meskipun hujatan, serangan fisik bila bisa bersabar maka bersabar itu lebih baik.




Terkadang kita sering mengeluh dengan rintangan-rintangan dakwah, dan menganggap bahwa rintangan yang kita hadapi adalah beban yang tidak bisa dipinggul lagi. padahal, tidaklah jalan itu lurus dengan mulus, namun pasti ada kerikil-kerikil tajam yang menjadi penghambat jalan tersebut.

begitu juga dengan perjuangan Dakwah, pasti ada pertentangan karena sesuatu yg kita sampaikan tidak selamanya diterima pasti suatu saat akan ditolak, begitu juga sebaliknya tidak selamanya ditolak pasti suatu saat akan diterima. begitu juga pada masa Rasulullah.

tatkala menghadapi halangan keluarga, ayah,Ibu menentang kebenaran yang kita bawa, seharusnya kita tidak boleh menyerah namun justru kita harus semakin sabar dalam menyampaikannya secara pelan-pelan karena boleh jadi orang tua itu menolak kebenaran yg kita bawa karena mereka tidak tahu. dan kita wajib untuk menyampaikannya secara perlahan namun pasti. dan kita harus ingat bagaimana Sa'ad Bin Abi Waqqash ketika mendapat pertentangan Ibu kandungnya, Sa'ad tidak pudar namun justru semakin berpegang teguh meskipun Sa'ad sangat bersedih hati. tapi itulah perjuangan butuh pengorbanan dan Dakwah itu memang pahit karena Surga itu Manis.




Dakwah tidak membutuhkan kita, namun kita yg membutuhkan Dakwah. Allah tidak rugi bila kita berhenti berdakwah, dan tidak akan mengurangi eksistensi kebenaran, bahwasanya kebenaran itu pasti akan tegak. tergantung kita ingin menjadi penonton atau pemain dan bahkan ingin menjadi lawan.??

ketahuilah penonton hanyalah penonton, tidak akan pernah mendapat keuntungan dan tidak akan mendapatkan hadiah, sedangkan pemain pasti akan mendapat hadiah, dan Indah pasti ada masanya.
jangan berfikir jika tidak ada kita dakwah akan terhambat, justru ada ataupun tidak kita disana, Dakwah akan terus digencarkan.

Dakwah ibarat daun, dan dengan seiringnya waktu daun itu akan gugur dengan sendirinya dan Allah akan menumbuhkan Daun-daun baru yang segar. oleh karena itu, tidakkah kita ingin menjadi Daun yang berguna..?? atau ingin menjadi Daun yang tak berguna??

Oleh karena itu sahabat, jangan jadi yang biasa karena yang biasa sudah umum namun jadilah yang luar biasa karena yang luar biasa itulah yang istimewa.


~Dakwah itu Pahit karena Surga itu Manis~


2 komentar: