Pages

Assalamualaykum

Kuda Berlari

Photobucket

Selasa, 21 Juni 2011

Aku Bisa Kaupun Pasti Bisa

Jka kamu bisa mengapa aku tidak bisa?
Terkadang pertanyaan ini sering muncul Namun terkadang pula menjadi lemas, ketika terhalang oleh sebuah pertanyaan:" Allah sudah mentakdirkanku seperti ini, jadi buat apa lagi?
Padahal Allah Berfirman :" .....Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.....[QS.Ar Rad':11]
kita perlu Ikhtiar Untuk merubah Takdir Kita, kita harus memahami bahwa ada Takdir yang bisa kita rubah dan adapula Takdir yang tidak bisa kita rubah."
ada Takdir Diluar Area dan Ada Takdir Didalam Area, Takdir diluar Area adalah Takdir yang Sudah Allah kehendaki untuk kita dan kita tidak dapat merubahnya seperti: kejadian Tabrakan motor,  kita tidak memintanya tapi kejadian itu datang tanpa kita inginkan, padahal kita sudah khtiar masih saja tertabrak."Dan Untuk Takdir Diluar Area kita tidak menanggung dosa, orang yang menabrak orang sampai mati dg tanpa sengaja dia tidak mendapatkan dosa." 
Ada Juga Takdir Didalam area seperti:" yaitu Takdir yang dikehendaki oleh Allah tapi masih bisa kita rubah, seperti merubah keadaan kita, untuk menjadi lebih baik daripada sebelumnya" atau Taat kepada-Nya atau Ingkar pada-Nya."Dan Untuk Takdir yang satu ini kita diberikan Pilihan, terkait dg Dosa dan pahala, kita ada pertanggung jawaban. Jika Taat akan mendapat balasan Syurga-Nya, dan apabila ingkar akan mendapatkan pula Neraka-Nya." sebagaimana Firman Allah:" 
Faman yyakmal MitsQola Darotin Khoiron yyarroh....[Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.]
Waman yyakmal MitsQola darotin Syaron yyaroh...[Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula]
[QS.Al Zalzalah:7-8]


Terkadang Kita berfikir ketika melihat seseorang itu bisa, sedangkan kita tidak bisa maka kita senantiasa berfikir "Wajar, Setiap Manusia Itu Berbeda, dia diberikan kelebihan sedangkan aku tidak."
Kita diambang kebimbangan ketika mendapati pertanyaan seperti itu, dan akhirnya berdampak negative, tidak dapat mendapatkan kebangkitan tapi justru keterpurukkan yang didapat." hal semacam inilah yang harus kita hindarkan dan membuang jauh-jauh pertanyaan tersebut, karena pertanyaan tersebut jelas 'SALAH", karena pada hakekatnya Manusia itu sama, berasal dari sumber yang sama, dan penciptaannya pun juga sama sebagaimana Firman Allahu ta'ala:" Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.- Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) - Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.[QS.Al Mukminuun:12-14].

Tidak bisa kita pungkiri bahwa manusia berasal dari asal yang sama.
Lalu kenapa manusia itu bisa berbeda??.....
Yang membedakannya adalah Akal kita." Dimana kita mengalami Pengalaman yang berbeda, seperti Si A Yang setiap hari bergaul dengan Preman dan Si B bergaul dengan Ulama', pasti tolok berfikir mereka pasti berbeda."

Mungkin Juga ada pertanyaan:" Cerdas dan Pintar."
Jika Cerdas itu memang kehendak Allah dari sejak Lahir, sedangkan Orang yang Pintar banyak mengambil Informasi-informasi yang dicerna dalam Otaknya (Banyak pengalaman)."
Jadi Tidak ada alasan untuk mengatakan :"Wajar dia bisa," 
kita dari asal yang sama,mengapa kita tidak bisa?
Jika Dia Bisa Mengapa Kita Tidak Bisa????
Jika Kita ada Kemauan, InshaAllah pasti kita bisa.",
Allah Berfirman:" .....Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.....[QS.Ar Rad':11]
Jika pertama kita gagal, dan terus mencoba kita gagal? percayalah kita belajar dari kegagalan, untuk mencapai keberhasilan yang jauh lebih sempurna daripada keberhasilan-keberhasilan semu

~AKU BISA, KAUPUN PASTI BISA~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar